Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penambahan kapasitas pembangkit yang berasal dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2023 ini sebesar 368 Mega Watt (MW).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM RI Dadan Kusdiana mengatakan, penambahan kapasitas pembangkit EBT tersebut berdasarkan hasil dari monitoring dan evaluasi progres pengembangan pembangkit pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.

“Target penambahan kapasitas terpasang PLT EBT untuk tahun 2023 adalah 368 MW,” ungkap Dadan kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/1/2023).

Adapun dari penambahan kapasitas 368 MW tersebut di antaranya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 161 MW.

Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)/Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 136 MW. Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Bioenergi sebesar 50 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 13 MW.

Sementara itu, sepanjang 2022 lalu, kapasitas pembangkit EBT bertambah sebesar 1.004 MW. Dengan demikian, pembangkit EBT secara nasional secara total telah mencapai 12.535 MW.

“Kapasitas terpasang EBT sampai Desember 2022 mencapai 12.535 MW atau bertambah sebanyak 1.004 MW pada periode Januari sampai dengan Desember 2022,” ujar Dadan.

Ia pun merinci, dari 12.535 MW tersebut di antaranya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 250 Mega Watt peak (MWp). Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)/Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 6.687 MW.

Kemudian, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 2.343 MW. Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 154 MW.

Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Bioenergi sebesar 3.087 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) sebesar 3,6 MW, Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) dan program Penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sebesar 39 MW.

“Untuk kapasitas terpasang PLT Bioenergi termasuk pencatatan baru dari pembangkit yang sudah berjalan sebesar 798 MW. Sesuai dengan prognosa kami sampai dengan Desember 2022 akan ada penambahan PLTS Atap 2 MWp dan PJUTS 2 MWp,” ujarnya.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20230104180325-4-402839/yakin-bye-batu-bara-listrik-ebt-cuma-nambah-secuil-di-2023