Warta Ekonomi, Jakarta – Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana melihat bahwa transisi energi akan berpotensi membuka lapangan pekerjaan yang cukup luas untuk masyarakat Indonesia.

Pasalnya, transisi energi berkelanjutan memerlukan peralihan teknologi, pekerjaan, dan kesempatan ekonomi lainnya. Untuk itu, keterampilan dan keahlian baru sedapat mungkin dibangun secara domestik untuk mendukung terjadinya perubahan.

Jika transisi energi berkelanjutan dapat dilakukan secara meluas, hal ini tentunya membuka lapangan kerja baru dan kesempatan ekonomi yang luas

“Transisi energi berkelanjutan yang dilakukan secara meluas akan membuka lapangan kerja baru dan kesempatan ekonomi, serta dapat mendukung pemulihan global,” ujar Rida dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (23/3/2023).

Rida mencontohkan, program Co-firing Biomass menyerap tenaga kerja sekitar 1.300 orang. Program DME menyerap tenaga kerja sekitar 8.000-11.000 orang. Kemudian, pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi sumber energi lain, misalnya solar, bioenergi, biomassa, perkebunan, dan pertanian.

Di samping itu, diperlukan pelatihan-pelatihan agar para pekerja di sektor pertambangan dapat beralih ke energi baru terbarukan.

“Pelatihan yang mendukung proses transisi energi, baik di sisi hulu antara lain Pelatihan Solar PV, Hydro, Wind and Geothermal, dan sisi hilir seperti sebagai aplikasi Penyimpanan Energi dan Mobil Listrik,” ujarnya.

Selain pelatihan tersebut, perlu dilakukan proses reskilling dan upskilling yang melibatkan partisipasi swasta dalam bentuk pengujian dan penerbitan sertifikasi kompetensi bagi pekerja di industri energi serta kerja sama dengan lembaga internasional terkait pengembangan sumber daya manusia baik dalam bentuk soft skill maupun hard skill.

Sumber: https://wartaekonomi.co.id/read488643/transisi-energi-berpotensi-buka-lapangan-kerja-baru