IDXChannel – Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail mengungkapkan, sejumlah tantangan bagi industri batu bara yang dinilai berdampak terhadap perseroan.

Selain karena termasuk dalam kategori bahan bakar fosil, sejumlah isu lingkungan dianggap membebani eksistensi batu bara.

“Isu karbon, emisi, dan lingkungan hidup cukup memberi tekanan bagi industri batu bara,” kata Arsal dalam keterangan resminya di Bandung Jumat (11/11), dikutip Senin (14/11/2022).

Kendati dikepung sejumlah isu, Arsal menegaskan PTBA terus menjalankan transformasi bisnis dengan memacu program-program dekarbonisasi, hilirisasi, serta ekspansi terhadap bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Studi riset dan pengembangan teknologi dari kalangan akademisi diharapkan mampu membawa perspektif baru terhadap batu bara, sekaligus akan menciptakan added-value bagi komoditas energi itu. Satu hal yang baru saja diwujudkan PTBA adalah melalui kerja sama dengan 2 perguruan tinggi negeri.

Pada akhir pekan ini, PTBA meneken nota kesepahaman dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Kerja sama dengan ITB mencakup kolaborasi pengembangan teknologi di bidang energi dan industri, termasuk pengembangan carbon capture, utilization, and storage (CCUS).

Sedangkan bersama Unpad berkaitan seputar pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, yang satu diantaranya meliputi pengembangan riset untuk utilisasi batu bara menjadi Quantum Dots.

“Ini berguna bagi industri saat ini yang sangat banyak mengandalkan bahan-bahan semikonduktor seiring kemajuan teknologi,” pungkasnya sembari mempertegas bahwa dukungan dari perguruan tinggi dapat mensukseskan misi perseroan.

Sumber: https://www.idxchannel.com/economics/tiga-isu-ini-tekan-industri-batu-bara