SKK Migas melaporkan torehan produksi minyak dan kondensat sepanjang 2022 mencapai 612.712 barel per hari (bopd). Torehan ini berada di 93,5% dari angka teknis dalam rencana yang diajukan dalam work program and budget (WP&B) sebesar 655.287 bopd.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa angka teknis WP&B lebih rendah dari target lifting minyak APBN sebesar 703.001 bopd. Apabila dibandingkan dengan target APBN, realisasi produksi minyak dan kondensat sepanjang 2022 berada di kisaran 87,2%.
Adapun angka teknis WP&B merupakan hasil keputusan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bersama SKK Migas sesusi dengan kondisi yang ada.
“APBN biasanya ditentukan di pertengahan tahun pada saat WP&B ada perubahan sehingga kondisinya seperti ini,” kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Rabu (1/2).
Dalam paparannya, Dwi memaparkan sejumlah KKKS dengan sumbangsih produksi minyak terbesar sepanjang 2022. Di antaranya ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang mencatat produksi minyak di Blok Cepu di Jawa Tengah hingga 165.906 bopd atau 97,2% dari WP&B perusahaan 2022.
Posisi kedua ditempati oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PRH) dengan realisasi produksi minyak mencapai 159.254 bopd atau 90,3% dari WP&B. Kemudian ada PT Pertamina EP dengan realisasi produksi minyak di angka 70.157 bopd atau 92,3% dari WP&B.
Posisi nomor empat ada Pertamina Hulu Energi ONWJ Limited dengan sumbangan produksi minyak 27.584 bopd atau 103,7% dari WP&B. Sementara nomor lima ada PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan realisasi produksi minyak 25.091 bopd atau 95,6% dari WP&B.
Di peringkat enam ada PT Pertamina Hulu Energi OSES dengan realisasi produksi 19.638 bopd atau 79,8% dari WP&B. Selanjutnya ada Petrochina International Jabung Limited dengan realisasi produksi 15.610 bopd atau 95,7% dari WP&B.
Kemudian ada Medco E&P Natuna dengan realisasi produksi 10.255 bopd atau 108,9% dari WP&B. Posisi nomor sembilan ada PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga menyumbang produksi 9.374 bopd atau 72,1% dari WP&B dan PT Pertamina Hulu Kalimantan dengan realisasi produksi 9.013 atau 81,9% dari WP&B.
Selanjutnya ada PT Bumi Siak Pusako lewat realisasi produksi minyak 8.240 bpod atau 93,5% dari WP&B dan Saka Indonesia Pangkah Limited yang mengangkut 7.624 bopd minyak atau 142,8% dari WP&B.
Kemudian ada JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi Limited dengan realisasi produksi minyak 7.839 bopd atau 115,8% dari WP&B dan Petronas Carigali Ketapang Limited dengan realisasi produksi 7.579 bopd atau 66,2% dari WP&B.