Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mengupayakan agar pemanfaatan gas bumi di Indonesia dapat terserap secara optimal. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur yang masif.
Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti menjelaskan dalam transisi energi, gas bumi dipandang sebagai komoditas strategis yang dapat dikembangkan lebih jauh. Mengingat, RI menyimpan segudang kekayaan gas bumi yang cukup melimpah.
Beberapa diantaranya seperti yang berada di proyek Tangguh Train III, Blok Masela, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), dan yang terbaru adalah di Blok Andaman II.
“Tentunya bisa segera dimonetisasi tapi kita tidak boleh lupa pada saat bicara gas kita harus bicara infrastruktur pemanfaatannya di industrinya karena gas itu memang harus kita tentukan siapa yang akan memakai,” kata Shinta dalam acara Forum Transisi Energi CNBC Indonesia, Kamis (22/12/2022).
Oleh sebab itu, ia berharap pembangunan proyek ruas Cirebon-Semarang atau Cisem dan ruas Dumai-Sei Mangkei dapat segera di finalisasi. Sehingga kelebihan pasokan gas yang ada di Jawa Timur bisa untuk memenuhi kekurangan pasokan gas yang berada di Jawa Barat hingga Sumatera.
“Saat ini Cisem itu memberi solusi untuk Jawa dan Sumatera, sementara kita masih punya 68 cekungan yang masih belum dieksplorasi dan itu kebanyakan di timur dan gas, nah PR nya adalah pada saat nanti eksplorasi dan ketemu siapa pemanfaatannya dan ketersambungan itu sangat menjadi PR,” kata dia.