KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pertamina telah mencapai kesepakatan untuk pengelolaan Blok Masela dengan Shell Indonesia.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, kesepakatan antara Pertamina dengan Shell telah difinalisasi.
“Tinggal penyelesaian partnershipnya dengan Petronas. Mudah-mudahan bisa segera tuntas,” jelas Nanang kepada Kontan.co.id, Rabu (5/7).
Meski demikian, Nanang belum bisa merinci lebih jauh besaran nilai akuisisi serta bagian saham antara Pertamina dan Petronas.
Yang terang, pihaknya berharap agar seluruh proses dapat segera dirampungkan sehingga pengembangan Blok Masela dapat segera dilanjutkan.
Nanang menegaskan, dengan masuknya Pertamina menggantikan Shell, pengembangan Blok Masela besar kemungkinan tidak akan mengalami perubahan skema. Nantinya, Blok Masela tetap akan mengkombinasikan antara pengembangan offshore (laut) dan darat (onshore).
“Tetap (skemanya) karena kan beberapa proses sudah dilakukan,” sambung Nanang.
Asal tahu saja, pengembangan Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun dengan rincian sekitar 9,5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd gas pipa.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury mengungkapkan, negosiasi antara Pertamina dan Shell telah mencapai sejumlah kesepakatan.
“Iya (pekan ini), untuk pembahasan dengan Shell mengenai terms pembayaran dan juga jumlah pembayaran juga sudah disepakati bersama,” kata Pahala di Jakarta, Senin (3/7).
Meski tak merinci besaran nilai akuisisi, Pahala buka suara soal potensi Pertamina masuk bersama Petronas.
Menurutnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati telah berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk membahas peluang masuk bersama Petronas dalam pengelolaan Blok Masela.
“Saya perlu dapat update karena yang terakhir berangkat ke sana Bu Nicke, memang melakukan pembahasan mengenai ini, nanti kita akan mendengarkan penjelasan dari beliau,” jelas Pahala.
Sumber: KONTAN