JAKARTA, iNews.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat capaian lifting minyak dan gas (migas) di semester I 2023 belum melampaui target. Hingga 30 Juni 2023, lifiting minyak mencapai 615,6 ribu barel per hari (BOPD) atau lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yaitu 614,5 ribu BPOD.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf menuturkan, realisasi lifting minyak ini lebih rendah dibandingkan target semester I 2023 sebesar 618,7 ribu BPOD.
“Jadi, kalau kembali ke tahun lalu semester I lebih baik, tapi kalau dibandingkan target semester I tahun ini pencapaian kita ini 99,5 persen, mendekati. Ya, ini PR bagi kami untuk akselerasi lagi sehingga bisa mencapai 100 persen,” ujar Nanang dalam Jumpa Pers SKK Migas Semester I Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Sementara, untuk realisasi gas pada semester I 2023 mencapai 5.308 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), namun lebih rendah dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu yang tercatat 5.326. Begitupula dibandingkan target semester I 2023 yang tercatat 5.322 MMSCFD. Realisasi produksi gas ini selama enam bulan pertama 2023 ini baru 99,7 persen dari target tersebut.
“Jadi kurang sedikit ya, nah ini beberapa kaitannya dengan unplanned shutdown dan beberapa project yang khususnya untuk memproduksikan gas tidak sesuai target on stream-nya,” tuturnya.
Dia menyampaikan, untuk RRR pihaknya menargetkan tahun 2023 sebesar 100 persen. Sementara, untuk target di semester I 2023 sebesar 19 persen yang telah diperkirakan dari berapa POD yang akan disetujui.
“Di semester I realisasinya adalah 52,9 persen, kalau kita bandingkan tahun lalu di semester itu pencapaiannya adalah 68,7 persen atau lebih kecil ya. Kemudian target semester I perbandingan yang kita lebih besar 278 persen jadi targetnya 19 persen di semester I, pencapainya 52,9 persen, jadi RRR ini cukup bagus ada di atas target semester I,” ucapnya.
Sumber: INews