AKURAT.CO Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Atap Indonesia baru mencapai 95 MW setara 0,29% dari potensi sebesar 32,5 GW per Mei 2023. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Andriah Feby Misna.
Dijelaskan Feby, instalasi PLTS Atap di Indonesia tercatat baru dilakukan oleh 7.075 pelanggan, yang terdiri dari golongan rumah tangga, industri, bisnis, sosial maupun pemerintah. Berbagai faktor perkembangan teknologi, skema pembiayaannya, serta fleksibilitas skala aplikasi mempengaruhi tingkat pemasangan PLTS Atap di Indonesia.
“Meski potensinya sangatlah besar, yakni mencapai 32,5 GW, tetapi pemanfaatan PLTS Atap masih di angka yang kecil, yakni baru mencapai 95 MW,” kata Feby dikutip Sabtu (17/6/2023).
Ditambahkan Feby, aplikasi PLTS Atap bisa digenjot utamanya oleh sektor bisnis dan komersial seperti perkantoran yang lazimnya memiliki konsumsi energi yang cukup besar. Ini juga sejalan dengan tren global saat ini yang menuntut perkantoran untuk menerapkan “Nett Zero Energy Building”, dimana para pengelola gedung diharapkan melakukan inovasi dan terobosan yang dapat meminimalkan penggunaan energi dan memenuhi konsep green environment.
“Dengan memasang PLTS Atap, pelaku bisnis dapat menggantikan sebagian kebutuhan listriknya di siang hari menjadi energi terbarukan sekaligus menghemat tagihan listrik,” imbuhnya.
Tambahan informasi, Pemerintah Indonesia memiliki target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. Kesungguhan dan keseriusan pemerintah dalam mempercepat pemanfaatan EBT dapat ditempuh melalui transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Salah satu jurus mengakselerasi pencapaian target tersebut menggalakkan program berbasis EBT seperti PLTS Atap.
“Merupakan salah satu program untuk mengisi gap pencapaian target bauran EBT. PLTS Atap menjadi solusi pemanfaatan energi terbarukan di perkotaan yang lahannya terbatas sekaligus menjadi peluang bagi seluruh pihak untuk turut berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan,” pungkas Feby.
Sumber: Akurat.co