KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kemajuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata sudah mencapai 42,45%.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PT PLN (Persero), Gregorius Adi Trianto, mengatakan, proses konstruksi transmission line sebanyak 9 tower dengan panjang 3,4 km telah berhasil dikoneksikan pada Gardu Induk PLN 150 kV Cirata.

“Melalui akselerasi di pekerjaan kritikal maka ditargetkan PLTS Cirata dapat commercial operation date (COD) pada Kuartal IV tahun 2023,” ujar Gregorius kepada Kontan.co.id, Sabtu (8/4).

PLTS terapung Cirata, atau disebut juga Cirata Floating PV, direncanakan memiliki kapasitas 145 MWac. PLTS terapung disebut-sebut bakal menjadi PLTS Terapung terbesar se Asia Tenggara sekaligus terbesar kedua di dunia saat beroperasi kelak.

Mengutip publikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PLTS Terapung Cirata ditargetkan mampu menghasilkan energi sebesar 245 juta kWh per tahun dan direncanakan memasok listrik untuk 50.000 rumah.

PLTS Terapung Cirata akan dijalankan oleh PMSE (Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi) yang merupakan Project Company hasil bentukan dari konsorsium cucu usaha PLN, yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI) dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar.

Gregorius memastikan, PLN terus berkomitmen meningkatkan bauran energi terbarukan untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.

“PT PLN (Persero) terus berkomitmen meningkatkan bauran energi terbarukan untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060,” katanya.

Sumber: Kontan.co.id