IDXChannel – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memiliki terobosoan teknologi panas bumi atau geothermal teranyar. Teknologi tersebut merupakan karya anak bangsa yang dilahirkan dari tangan dingn Manager Production and Operation Excellence PGEO, Mohammad Husni Mubarok.

Terobosan ini merupakan riset studi program doktoral di The University of Auckland (UoA), New Zealand (NZ). Dalam risetnya, Husni mengembangkan teknologi fluida dua fasa untuk menganalisis sistem pengukuran laju alir dua fase atau two-phase flow meter.

Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi mengapresiasi serta mendukung terobosan teknologi ini. Teknologi yang dikembangkan oleh karyawannya tersebut menjadi hasil yang positif bagi kemajuan industri panas bumi di dunia, khususnya Indonesia.

“Kami optimistis inovasi ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak bagi industri geothermal di dunia,” ujar Julfi dalam keterangan resminya, Minggu (23/7/2023).

Sementara itu, Husni menjelaskan, teknologi ini memungkinkan untuk memonitor real-time fluida panas bumi pada sumur produksi dan pipa dua-fasa.

“Dengan kemampuan ini nantinya dapat meningkatkan performa operasional dan kapabilitas produksi,” ujarnya.

Menurutnya, teknologi fluida dua fasa ini dapat juga digunakan sebagai usaha mitigasi permasalahan produksi sumur panas bumi sejak dini. Husni berharap, teknologi baru ini bisa menjadi bisnis masa depan bagi PGE.

“Harapan besarnya tentu saja semoga teknologi ini bisa merevolusi industri geothermal,” katanya.

Hasil riset ini sudah masuk ke dalam publikasi paten. Teknologi geothermal yang dikembangkan oleh Husni pada 11 Juli 2023 telah mengantongi hak kekayaan intelektual (HKI).

Sertifikat paten dari United States Patent & Trademark Office (USPTO) milik Husni itu berjudul “Real-time Measurement Of Two-phase Mass Flow Rate and Enthalpy Using Pressure Differential Devices” dengan Nomor Paten: 11,698,281.

Paten ini merupakan penemuan baru dan valid untuk mengisi gap teknologi yang belum ada sebelumnya. Dengan diterbitkannya sertifikat paten oleh badan paten Amerika, PGE secara sah menjadi pemilik lisensi teknologi yang diklaim di dalam dokumen paten.

Saat ini, PGE telah mendaftarkan paten milik Husni ke 6 negara, yakni Indonesia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Islandia, Filipina, dan Turki. Dengan status pendaftaran di lima negara lainnya selain Amerika Serikat sudah hampir selesai.

Husni menambahkan, paten ini menjadi semangat untuk berinovasi ke depannya.

“Ini jadi buah manis dengan berhasilnya PGEO memperoleh pengakuan berupa granted certificate dari badan paten AS. Tugas kami selanjutnya, yaitu berusaha secara maksimal untuk dapat mengutilisasi paten kami menjadi sebuah teknologi baru yang menjadi future business bagi PGE dan bermanfaat bagi industri geothermal lainnya,” tandasnya.

Sekadar informasi, saham PGEO ditutup melaju 2,68 persen ke level 765 pada perdagangan Jumat (21/7/2023). Sepekan terakhir, saham anak usaha PT Pertamina (Persero) itu melemah 2,55 persen dan merosot 12,57 persen sejak awal tahun 2023 hingga saat ini (year to date/ytd).

Sumber: IDXChannel