Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) memastikan akan menghentikan ekspor mineral mentah jenis bauksit pada Juni 2023. Mineral bauksit ini menjadi komoditas yang tak mendapatkan relaksasi ekspor dari pemerintah pasca 10 Juni 2023.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pelarangan ekspor bijih bauksit juga sudah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Arifin, bagi perusahaan yang tidak dapat melakukan kegiatan ekspor bijih bauksit terdapat opsi untuk memasoknya ke smelter di dalam negeri. Mengingat, sejauh ini sudah ada empat smelter bauksit di dalam negeri yang beroperasi.

“Waktu itu kan sudah diumumkan (ekspor bauksit disetop). Ada empat smelter yang sudah jadi, nah itu kalau dipenuhi bahan bakunya bisa menyerap 90%, saya rasa itu bisa jadi salah satu solusi,” kata Arifin saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (24/5/2023).

Di sisi lain, pemerintah telah memberikan relaksasi berupa izin ekspor mineral mentah dan olahan setelah 10 Juni 2023 hingga Mei 2024 kepada sejumlah perusahaan. Relaksasi diberikan kepada 5 badan usaha yang progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) nya di atas 50%.

Lima badan usaha tersebut diantaranya yakni PT Freeport Indonesia dengan kemajuan fisik 54,52%, PT Amman Mineral Industri dengan kemajuan fisik 51,63%, PT Sebuku Iron Lateritic Ores dengan kemajuan fisik 89,79%, PT Kapuas Prima Citra dengan kemajuan fisik 100%, dan terakhir PT Kobar Lamandau Mineral dengan kemajuan 89,65%.

Sumber: CNBC Indonesia