Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan tengah mengkaji potensi sumber daya minyak dan gas bumi (migas) yang berada di area Warim, Papua. Hal tersebut menyusul dengan adanya temuan potensi minyak dan gas yang di gadang-gadang cukup besar di area itu.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut pihaknya saat ini tengah mendalami mengenai rencana pengembangan area Warim. Mengingat area Warim sendiri tumpang tindih dengan Taman Nasional Lorentz. “Kita sekarang sedang internal lagi kita dalami dulu. Internal kita dalami potensinya apa,” ujar Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (14/7/2023).
Arifin mengakui karena bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz, kegiatan eksplorasi di area Warim dapat dilakukan dengan teknik pengeboran miring. Meski begitu, pihaknya harus memeriksa terlebih dahulu kondisi di lapangan. “Kalau kita sudah lihat lapangannya,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut potensi gas di area Warim digadang-gadang mencapai 47 triliun kaki kubik (TCF). Sementara, untuk potensi minyaknya dapat mencapai 27 miliar barel per hari.
Menurut Luhut Area Warim mempunyai potensi minyak dan gas bumi yang cukup besar. Bahkan untuk gasnya saja disebut 2 kali lipat lebih besar daripada potensi di Blok Masela. “Warim itu bisa hampir dua kali Masela, bisa juga kita ketemu cadangan minyak yang mungkin diduga 27 miliar barel. Jadi kaya sekali negerimu ini. Ngapain ribut-ribut,” kata Luhut dalam acara Economic Update CNBC Indonesia, Senin (10/7/2023).
Meskipun menyimpan potensi yang cukup besar area ini sejatinya mempunyai tantangan tersendiri. Pasalnya, area Warim masuk dalam area hutan nasional lorentz.
Namun, menurut Luhut hal tersebut tidak menjadi soal lantaran pihaknya terus berdiskusi dengan Kementerian ESDM. Di samping itu ada beberapa teknik pengeboran migas yang dapat dilakukan dalam penggalian harta karun di perut bumi Papua tersebut. “Ya nanti kalau memang betul ada 27 miliar barel bisa dilakukan pengeboran miring juga jadi gak ada masalah,” kata dia.
“Sekarang lagi kita pastikan dulu berapa cadangan nya sekarang. Itu kan terduga 27 miliar barel kalau proven saya gak tahu, kalau proven katakanlah dapat 2-3 miliar barel kan angka yang besar juga,” tambahnya.
Sumber: CNBC Indonesia