Liputan6.com, Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjaga keberlangsungan bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Awar Awar Tuban, Jawa Timur dengan menggunakan biomassa.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan PLN EPI bertugas untuk memastikan pasokan energi primer ke pembangkit berjalan baik. PLN EPI menjaga rantai pasok sumber biomassa di seluruh daerah.

Tak hanya mengembangkan potensi biomassa yang dekat dari PLTU saja, namun pengembangan biomassa juga dilakukan dari lumbung pengembangan biomassa lainnya. Pengiriman biomassa sawdust pun dilakukan menggunakan jalur laut bekerjasama dengan perusahaan biomassa asal Sulawesi Selatan, PT Bakti Energi Sejahtera (BEST YPK).

“Sebelum-sebelumnya, pengiriman biomassa ke unit-unit PLTU hanya menggunakan moda transportasi darat. Ini adalah pengapalan perdana sehingga pengiriman melalui jalur laut adalah sebuah keniscayaan karena kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan,” kata Iwan, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (10/7/2023).

Sebanyak 5.600 metrik ton biomassa dari sawdust sandar di Jeti PLTU Awar Awar yang dioperasikan oleh PT PLN Nusantara Power. Tongkang ini membawa sawdust yang berasal dari Bulu Kumba, Sulawesi Selatan. Pasokan biomassa ini merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan biomassa PLTU Awar Awar sebesar 49,7 ribu ton.

Pengapalan pertama ini menjadi wujud komitmen PLN EPI dalam menjamin pasokan biomassa ke PLTU PLN Grup. Pasokan biomassa berasal dari Sulawesi Selatan ini menunjukan bahwa rantai pasok biomassa berada di seluruh jaringan di Indonesia dan siap memenuhi kebutuhan biomassa di seluruh PLTU PLN Grup.

Iwan menjelaskan pengangkutan biomass dengan tongkang mengintegrasikan ekonomi kerakyatan antar pulau. Disamping itu, sumber biomassa berupa limbah perkebunan dan kehutanan tersedia berlimpah di pulau-pulau besar di Indonesia untuk kemudian disebar dalam rangka memenuhi kebutuhan co-firing untuk 52 PLTU PLN.

PLN berhasil melakukan uji coba penggunaan 75 persen biomassa Woodchips (kepingan kayu) untuk bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) di PLTU Bolok dengan kapasitas 2×16,5 Megawatt (MW) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)

Pemanfaatan Biomassa
Iwan menambahkan pemanfaatan biomassa yang berasal dari limbah pengolahan kayu juga memberikan manfaat lebih pada masyarakat secara ekonomi. Barang yang sebelumnya merupakan limbah, kini bisa terserap sepenuhnya dengan program Co-Firing PLN.

“Dengan skema tersebut, PLTU PLN akan menciptakan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat di sekitar PLTU maupun masyarakat di titik sumber biomassa,” tegas Iwan.

Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko merinci biomassa dari PT BEST YPK ini merupakan biomassa jenis sawdust. Biomassa ini diberangkatkan dari Pelabuhan Bulukumba Sulawesi Selatan, Senin 3 Juli 2023. Tongkang tersebut mengangkut 5.600 ton biomassa dan berlayar selama 5 hari hingga akhirnya tiba di PLTU Tanjung Awar-awar Tuban pada Minggu, 9 Juli 2023.

“Pengangkutan sawdust menggunakan jalur laut merupakan terobosan penting bagi penyediaan biomassa untuk PLTU. Hal itu dikarenakan kebutuhan biomassa untuk sebuah PLTU belum tentu bisa dipenuhi hanya dari wilayah sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan inovasi agar sumber green energy di tiap PLTU tepenuhi,” ujar Anton.

Anton juga menjelaskan sepanjang semester I 2023, PT PLN EPI sudah memasok biomassa sebesar 405.000 ton. Angka tersebut naik drastis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di mana hingga Juni 2022, pencapaian pasokan biomassa sebanyak 255.270 ton.

Tahun ini total pasokan biomassa ditargetkan sebesar 1,08 jutan ton. Oleh karena itu, PLN EPI bertekad melakukan yang terbaik untuk mencapai target pasokan 2023.

Sumber: Liputan6