Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong agar kegiatan eksplorasi migas di Indonesia berjalan masif. Mengingat, sisa cadangan minyak RI diperkirakan hanya tinggal 10 tahun lagi.

Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti menjelaskan eksplorasi merupakan kegiatan yang cukup penting dalam menjaga cadangan migas di Indonesia tetap terjaga. Sekalipun proses ini baru terasa beberapa tahun kemudian.

“Sekarang sangat sering kita dengar cadangan tinggal 10 tahun lagi, saya dengar dari zaman SMA tapi kok 10 tahun gak abis-abis karena kita keep on exploration kita tambah terus jadi cadangan yang dihasilkan ini jadi punya RRR di atas 100%,” kata dia dalam diskusi investasi hulu migas, Selasa (14/2/2023).

Menurut Shinta jumlah pengeboran sumur biasanya menjadi patokan berhasil atau tidaknya kegiatan eksplorasi. Adapun, secara jumlah, pengeboran sumur eksplorasi dari tahun ke tahun sejatinya terus mengalami kenaikan.

Setidaknya, pengeboran eksplorasi di tahun 2022 tercatat mencapai 30 sumur atau mengalami kenaikan dibandingkan jumlah pengeboran di tahun sebelumnya yang hanya 28 sumur. Kemudian, untuk target pengeboran eksplorasi di tahun ini dipatok sebesar 57 sumur atau meningkat 90%.

Sementara itu, menurut Shinta untuk investasi eksplorasi pada 2022 tercatat mencapai US$ 0,8 miliar meningkat 33% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk target investasi eksplorasi di tahun ini ditargetkan sebesar US$ 1,7 miliar atau meningkat 112%.

“Penemuan sumur eksplorasi di 2022 ini cukup banyak dan ini yang kita harapkan bisa trigger kegiatan eksplorasi lanjutan,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif tengah berupaya untuk menggenjot peningkatan produksi minyak di Indonesia. Pasalnya, cadangan minyak di RI diperkirakan hanya mampu bertahan sekitar 9 sampai 10 tahun saja.

Menurut Arifin saat ini pemerintah telah memetakan potensi area minyak dan gas bumi (migas) yang mempunyai prospek cukup bagus. Setidaknya masih terdapat 6-7 area baru yang berpotensi dapat dikembangkan untuk peningkatan produksi migas nasional.

“Kalau kita gak punya yang baru dengan konsumsi yang sekarang ya 9-10 tahun, tapi kita juga masih punya kurang lebih 6-7 potensi area baru yang bisa kita kembangin dan ini bisa juga meningkatkan kita punya,” ujar dia saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (10/2/2023).

Adapun, potensi area migas tersebut menjadi ajang taruhan atau pembuktian untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.

Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah mengharapkan tambahan produksi dari hasil kegiatan pengeboran sumur pengembangan di Blok Cepu maupun di Blok Rokan. Dengan begitu, tren penurunan produksi bisa ditekan.

“Targetnya di tahun ini ya di Rokan juga kita bisa nambah. Selain itu juga pengembangan ke depan dengan potensi-potensi area-area yang baru,” ujarnya.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20230214161345-4-413767/minyak-ri-diakui-bakal-habis-10-tahun-lagi-ini-strateginya