Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penyerapan subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (kg) sampai pada Juni 2023 sudah mencapai Rp37,73 triliun dari anggaran yang disiapkan mencapai Rp 117,85 triliun.

“Untuk tahun 2023 pagu anggaran subsidi LPG 3 kg ini sebesar Rp 117,85 triliun dengan realisasi pembayaran sampai dengan Juni year-to-date di tahun 2023 sebesar Rp 37,73 triliun,” terang Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Maompang Harahap dalam Konferensi Pers ‘Transformasi Subsidi LPG 3 Kilogram Tepat Sasaran’, secara virtual, Kamis (3/8/2023).

Maompang menyebutkan, konsumsi LPG subsidi 3 kg tiap tahunnnya mengalami lonjakan, tercatat sejak tahun 2019 hingga 2022 konsumsi naik hingga 4,5% per tahun.

Maompang membeberkan, realisasi penyaluran LPG 3 kg di tahun 2022 mencapai 7,8 juta metrik ton. Bila melihat data Kementerian ESDM, kuota yang ditetapkan untuk penyaluran LPG 3 kg di tahun 2022 sebesar 8 juta metrik ton.

“Kami laporkan rata-rata peningkatan realisasi volume penyaluran LPG tabung 3 kg tahun 2019 sampai dengan 2022 sebesar 4,5% per tahun, sehingga mencapai 7,8 juta metrik ton di tahun 2022,” jelas Maompang.

Di sisi lain, tren penyaluran LPG non subsidi tabung 5,5 kg dan 12 kg. Dia menyebutkan penyaluran LPG non subsidi di tahun 2019 hingga tahun 2022 terus menurun hingga 10,9% per tahun. Yang mana penyaluran LPG non subsidi di tahun 2022 sebesar 0,46 juta metrik ton.

“Sedangkan rata-rata penurunan realisasi volume penyaluran LPG non-subsidi tahun 2019 sampai dengan 2022 itu sebesar 10,9% per tahun sehingga menjadi 0,46 juta metrik ton di tahun 2022,” tambahnya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan hingga saat ini dari kuota LPG 3 kg yang ditetapkan untuk tahun 2023 sebesar 8 juta metrik ton dan cadangan sebesar 0,5 juta metrik ton, per 31 Juli 2023 sudah disalurkan sebanyak 58% dari kuota yang ditentukan.

“Konsumsi akhir tahun ini betul-betul memantau dari saat ini per 31 Juli itu 58% dari kuota,” bebernya dalam kesempatan yang sama.

Sumber: CNBC Indonesia