Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR Ribka Tjiptaning menyoroti penyelesaian kasus kecelakaan kerja yang menewaskan tiga pekerja di perusahaan migas PetroChina International Jabung Ltd, Tanjung Jabung Barat, Jambi.
“Kami akan panggil Presiden Direkturnya Mr. Qian Mingyang, sebagai pemimpin tertingginya untuk menanyakan langsung pertanggungjawabannya. Ini gak bisa dibiarkan,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Ia juga menegaskan DPR juga akan panggil SKK Migas, Kementerian ESDM, Kementerian Tenaga Kerja dan Kapolri untuk memastikan kelanjutan pemeriksaan dan sanksi atas kasus ini.
“Sudah lima bulan tidak ada kabar hasil investigasi. Itu tiga orang pekerja punya keluarga yang ditinggalkan. Negara jangan diam membiarkan perusahaan lepas tanggungjawab. Kasus beginian pasti akan berulang lagi karena negara tidak tegas,” katanya menegaskan.
Kepada pemerintah khususmya Kementerian ESDM dan SKK MIGAS, Ribka meminta agar menghentikan sementara operasi lapangan perusahaan tersebut, sebelum ada kepastian tanggung jawab dan sanksi pada perusahaan tersebut.
“Hentikan operasional lapangan. Harus dipastikan ada sanksi dan perbaikan sehingga tidak lagi terjadi kecelakaan kerja yang mengorbankan nyawa pekerjanya,” katanya.
Kepada Kapolri, Ribka meminta agar kasus itu tidak didiamkan, ssehingga Presiden Direktur PetroChina Internatioanl Jabung Ltd. bisa lepas tanggung jawab.
Kata dia, dari berbagai sumber, diperoleh informasi bahwa investigasi terhadap adanya kejadian kelalaian PetroChina di kepolisian sudah dialihkan ke Polda Jambi untuk mendorong percepatan penyelesaian kasus. Beberapa saksi sudah dipanggil bahkan sudah dimintakan keteranganya.
“Ada indikasi bahwa manajemen pucuk PetroChina berusaha menutup-nutupi kasus, agar tidak menjadi bahan perhatian publik. Oleh karenanya segera tarik kasus ini ke Bareskrim Polri,” harapnya.
Kepada Menteri Tenaga Kerja, Ribka mengingatkan, alangkah sangat bijak untuk melakukan proses investigasi secara dalam, menyeluruh dan tuntas terhadap kasus kecelakaan kerja yang beberapa kali terulang itu.
“Sehingga kasus serupa tidak akan terulang kembali sebagai pembelajaran yang sangat amat mahal, melalui hilangnya nyawa anak bangsa Indonesia,” katanya.
Sebelumnyanya, kecelakaan pipa migas bocor hingga meledak terjadi di area NEB#9 Blok Jabung yang dikelola PetroChina Jabung International Ltd pada Minggu (18/12/2022) malam.
Kemudian terjadi lagi kecelakaan kerja di area sumur WB-D7 di Tanjung Jabung Barat, Jambi, yang dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service Companies) pada Senin (9/1/2023).
Sumber: ANTARA