JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa kenaikan harga komoditas pertambangan memberikan windfall alias keuntungan tak terduga kepada perekonomian regional pada triwulan III-2022.
“Dampak windfall ini berkat kenaikan harga komoditas terhadap perekonomian regional terutama berasal dari komoditas pertambangan,” ujar Margo dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2022 yang dipantau secara daring dikutip Antara, Senin (7/11/2022).
Dia menjelaskan kalau di Sumatera Selatan sumber pertumbuhan dari pertambangan pada triwulan III-2022 mencapai 0,9% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi tersebut yang tumbuh 5,34% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
BACA JUGA:Izin Minerba Terhambat Bisa Munculkan Pertambangan Ilegal
Adapun sektor pertambangan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi ketiga di wilayah Sumatera Selatan dengan andil 25,88%, setelah sektor perdagangan dan pengolahan.
Komoditas utamanya adalah batu bara dan lignit.
Kemudian di Kalimantan Timur (Kaltim), sumber pertumbuhan dari pertambangan mencapai 1,74% terhadap PDRB provinsi tersebut yang tumbuh 5,28%(yoy). Pertambangan merupakan sektor utama dalam perekonomian wilayah itu dengan andil 55,74%, serta komoditas andalan batu bara dan lignit.