Jakarta – Pemerintah baru saja menyetop ekspor bauksit mentah, menyusul ekspor nikel mentah yang telah lebih dulu dihentikan sejak 2020 silam. Langkah ini diproyeksikan dapat mendongkrak keuntungan negara hingga berlipat-lipat.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Peringatan Ulang Tahum PDI Perjuangan ke-50. Jokowi mengatakan, hanya dengan setop ekspor nikel mentah saja, pendapatan ekspornya naik, dari yang semula bernilai hanya Rp 17 triliun, kini dalam setahun bisa mencapai Rp 360 triliun.
“Ini baru nikel, bauksit kemarin diumumkan bulan Desember setop juga mulai Juni 2023 dan akan kita industrilisasikan di dalam negeri. Perkiraan kita dari Rp 20 triliun, kurang lebih jadi Rp 60-70 trilun,” katanya, dikutip dari kanal Youtube PDI Perjuangan, Selasa, (10/01/2023).
Menurutnya, angka ini akan meningkat ratusan kali lipat apabila ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dapat terbentuk sepenuhnya di Indonesia. Baik nikel maupun bauksit sendiri merupakan beberapa di antara segelintir bahan utama pembuat baterai kendaraan listrik.
“Saya berikan bayangan tadi ekspor nikel dari Rp 17 triliun ke Rp 360 triliun itu angka lompatan besar sekali. Namun apabila sudah jadi eksositem baterai dan eksiostem mobil lisrik itu akan berikan ratusan kali nilai tambahan. Problemnya adalah kita digugat Uni Eropa,” terangnya.