PRESIDEN Joko Widodo memastikan keputusan final PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk menyerahkan 14% saham ke Indonesia melalui holding BUMN pertambangan Mind ID, mundur dari target yang direncanakan pada akhir Juli 2023.

Divestasi yang akan dilakukan INCO sebagai Pemenuhan persyaratan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang berakhir di Desember 2025.

“Belum diputuskan. Ya, tapi memang mundur sedikit (waktunya),” ujar Kepala Negara di Indonesia Arena (Indoor Multifunction Stadium) Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (7/8).

Jokowi menuturkan proses pengalihan saham Vale masih terus dibicarakan antara pemerintah dengan INCO. Negosiasi tersebut diharapkan dapat saling menguntungkan untuk kedua pihak. Ia mengeklaim tidak ada kendala signifikan terkait divestasi saham tersebut.

“Tidak ada kendala. Ini masih dalam proses pembicaraan terus. Biar tidak ada keliru. Semua harus merasa diuntungkan, semua harus merasa diajak,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan proses pengalihan saham INCO tengah difinalisasi dengan skema business to business atau B2B.

“Proses ini tinggal finishing. Jadi, sekarang tinggal B2B saja mengenai divestasi,” kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8).

Saat ini, pemegang saham Vale sendiri masih dikusai Vale Canada Limited (VCL) dengan komposisi 43,79%, lalu dimiliki Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) dengan 15,03%. Lalu, pemerintah Indonesia mempunyai saham 20% dan di pasar saham Indonesia sebesar 20,7%.

Dengan ada peralihan 14% saham dari VCL dan Sumitomo, pemerintah Indonesia akan menguasai mayoritas saham Vale dengan kepemilikan 54,7% saham.

“Vale kan sudah mau untuk melepas share-nya, sehingga total share yang akan dilepas ke kita itu 54%. Ini bertambah dari sebelumnya 40% saat penawaran divestasi,” terangnya.

Arifin kemudian menjelaskan antara Vale dan Pemerintah Indonesia masih tengah membaha skema join manajemen penyerahan divestasi saham 14% yang harus mempertimbangkan kompetensi masing-masing perusahaan. Secara perhitungan, Mind ID akan memiliki 34% saham Vale.

“Merekan kan dari perusahaan luar negeri, jadi ada persyaratan-persyaratannya. Mengenai joint management study ditunggu saja, karena harus mempertimbangkan kompetensi (perusahaan),” tutupnya. (Ins/Z-7)

Sumber: Media Indonesia