Merdeka.com – Wacana impor minyak mentah dari Rusia bergulir di tengah lonjakan harga komoditas di pasar global. Namun, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir lebih memasang mata terhadap investasi PT Pertamina (Persero) di Venezuela.

Menurutnya, gerak Pertamina di Venezuela jadi hal yang lebih konkret untuk dilaporkan.

“Jadi yang pasti, investasi Pertamina yang di Venezuela kita sedang pendekatan. Karena kita kan ada investasi di sana, (minyak mentah) belum bisa keluar, karena ada embargo,” kata Erick di Jakarta, Senin (2/1).

Kendati begitu, bentuk kerja sama tersebut masih dalam pembahasan, lantaran adanya sanksi embargo minyak Venezuela oleh Amerika Serikat (AS). Meski demikian, hasil kerja sama Pertamina dengan Venezuela belum tentu dalam bentuk jual beli minyak mentah.

“Tapi terlalu dini dibilang, bahwa Pertamina akan mengambil minyak Venezuela, bukan. Bahwa investasi Pertamina di Venezuela yang selama ini di bawah bentuk ikatan embargo sedang dijajaki, bisa dimaksimalkan atau tidak,” tuturnya.

Sebagai informasi, Pertamina telah menyepakati Share Purchase Agreement (SPA) dengan Harvest Natural Resources Inc (HNR), perusahaan migas yang melantai di Bursa Saham New York, untuk mengakuisisi kepemilikan efektif 32 persen saham Petrodelta pada 2012.

Petrodelta sendiri merupakan operator dan pemegang hak konsesi dari pemerintah Venezuela hingga 2027 untuk mengeksplorasi, mengembangkan, memproduksi, dan mengelola blok migas seluas 1.000 km persegi di negara Amerika Latin tersebut.

Sumber: https://www.merdeka.com/uang/investasi-pertamina-di-venezuela-lebih-konkret-dibanding-wacana-impor-minyak-rusia.html