IDXChannel – Harga batu bara kontrak Februari di pasar ICE Newcastle ditutup di USD326,1 per ton pada perdagangan Senin (16/1/2023). Angka itu melemah 2,37% dibandingkan perdagangan terakhir pada pekan sebelumnya.

Adapun harga penutupan tersebut merupakan yang terendah sejak 17 November 2022 atau selama dua bulan terakhir.

Kembali melandainya harga batu bara disebabkan oleh perkembangan suhu di Eropa, juga perkembangan di China. Cuaca di Eropa berbalik arah dari prakiraan sebelumnya. Di mana, pada prakiraan terbaru menunjukkan bahwa suhu di sebagian wilayah Eropa akan tetap hangat.

“Sementara itu, keputusan China untuk kembali mengimpor batu bara dari Australia diperkirakan akan membuat pasokan batu bara Rusia membanjiri pasar global, dan membuat harga tertekan karena pasokan memadai,” demikian dikutip dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Selasa (17/1/2023).

Selanjutnya, pada sektor komoditas minyak, para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah sepekan sebelumnya harga komoditas ini naik lebih dari 8%.

Pada penutupan perdagangan Senin (16/1/2023), harga minyak mentah jenis Brent tercatat berada pada level USD84,2 per barel atau turun 1,3% dibandingkan hari sebelumnya.

Sedangkan, West Texas Intermediate tertekan sebesar 1,3% menjadi USD78,85 per barel. Harga kedua acuan minyak dunia ini naik 8% selama sepekan lalu setelah china melonggarkan pembatasan Covid-19 dan melakukan pembukaan kembali atau re-opening.

Sebagai informasi, impor minyak mentah china tercatat naik 4% pada Desember 2022 dibandingkan 2021 lalu. Angka itu diperkirakan akan meningkat seiring dengan naiknya mobilitas masyarakat Beijing menuju hari raya imlek pekan ini.

Di sisi lain, harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terus menguat pada perdagangan Senin (16/1/2023). Harga CPO di bursa Malaysia Exchange ditutup di 3.852 ringgit Malaysia per ton, atau naik 0,29%. Sementara di awal perdagangan hari ini, harga CPO tercatat menguat tipis 0,08% ke 3.855 ringgit Malaysia per ton.

Adapun, penguatan ini menjadi kabar baik setelah harga CPO lesu pada awal tahun. Di mana, pada periode 4-13 Januari 2023 harga CPO terus melemah. Penguatan ini disebut karena adanya pembelian besar menjelang hari raya Imlek. (YNA)

Sumber: https://www.idxchannel.com/economics/ini-biang-kerok-urung-membaranya-harga-batu-bara