TRIBUNPONTIANK.CO.ID – PT Pertamina (Persero) merilis harga resmi bahan bakar minyak ( BBM ) jenis baru yang disebut Bioetanol pada Juni 2023.

Penjualan BBM itu merupakan langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menurunkan karbon emisi.

Selain itu, pengadaaan Bioetanol juga menjadi salah satu wujud kemandirian energi di Indonesia.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, Pertamina bakal menjual Bioetanol mulai Juni 2023.

Surabaya bakal menjadi wilayah sasaran pertama penyaluran BBM jenis baru ini.

• Harga BBM Berpotensi Turun Drastis Akhir Pekan Ini

Bioetanol nantinya diperuntukkan bagi kendaraaan bermotor.

Lantas, apa itu Bioetanol?

Mengenal bioetanol

Irto mengatakan, BBM Bioetanol berbeda dengan BBM jenis lain yang disalurkan Pertamina.

BBM ini memiliki kualitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Pertamax.

“Yang jelas di atas Pertamax, namun di bawah Pertamax Turbo,” kata Irto saat dihubungi Kompas.com, Senin 12 Juli 2023.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi.

Menurutnya, produk ini merupakan campuran dari Pertamax dengan etanol.

Etanol sendiri dapat diproduksi dari tanaman-tanaman yang umum, salah satunya tebu.

Kendati demikian, Nicke memastikan bahwa pembuatan etanol tidak akan memengaruhi produksi gula. “Etanolnya dari molasses tebu.

Ini nanti rebutan nggak dengan pabrik gula? Tidak, ini cuma tetes tebu saja, jadi pabrik gula jalan ada tetes tebunya dan potensi kita besar.

Selain itu juga bisa dibuat dari cassava, dari singkong, dari jagung juga,” jelasnya, dikutip dari Kontan.

• Bioetanol Jenis BBM Baru di SPBU Pertamina, Berikut Kelebihan dan Kekurangannya

Bioetanol akan menjadi jenis BBM kedua yang dicampur dengan bahan nabati.

Sebelumnya, Pertamina telah menjual Biodesel 35 persen.

Biodiesel adalah campuran bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME).

Manfaat Bioetanol

Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), BBM Bioetanol memiliki sejumlah manfaat.

Pertama, pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 43 persen termasuk karbon dioksida, nitrogen oksida, dan partikel PM2 serta meningkatkan bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025.

Penurunan emisi dapat terjadi karena etanol sebagai gasohol memiliki nilai oktan sebesar (RON) 128, sehingga pencampuran dengan bensin akan meningkatkan kadar oktan dan kualitas pembakaran BBM.

Harga bioetanol Irto mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan harga jual BBM jenis Bioetanol.

“Untuk harganya belum kita tentukan,” ujar dia.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi berpendapat, harga Bioetanol akan lebih mahal dari bahan campurannya.

• Harga Bioetanol BBM Jenis Baru di SPBU Pertamina, Dijual Lebih Murah dari Pertalite?

Misalnya, jika blending dilakukan pada Pertalite, maka harga Bioetanol di atas Rp 10.000 per liter.

“Dengan blending itu harganya kan jadi lebih mahal, karena untuk Pertalite yang harga Rp 10.000, dengan blending itu menjadi Rp 12.000. Dengan begitu, nanti subsidinya jadi naik, begitu juga dengan Pertamax,” terangnya.

Sumber: Tribun Pontianak