JAKARTA – Direktur Eksekutif Institute For Development Of Economic And Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan perang Israel-Hamas membuat harga minyak bergejolak.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka naik lebih dari 4% pada awal perdagangan Senin (9/10) di tengah kekhawatiran konflik di Timur Tengah. Kenaikan harga minyak global akan berpengaruh terhadap harga bahan bakar minyak (BBM).
“Harga minyak bergejolak harga BBM juga bergejolak. Harga minyak ini akan memperngaruhi pendapatan negara, belanja, dan lain lain,” ujar Tauhid saat di hubungi, Selasa (10/10/2023).
Menurut dia kenaikan harga minyak akan berpengaruh terhadap subsidi BBM semakin besar. Tergantung sampai kapan konflik Hamas dengan Israel sampai kapan terjadi.
“Untuk eskalasinya saya kira nanti akan seberapa jauh tergantung sentimen ini,” kata dia.
Tak hanya itu dari sisi perdagangan juga bakal terdampak dari adanya konflik tersebut. Sebab ketika terjadi perang maka akan terjadi penutupan di sejumlah pelabuhan penting.
Namun, konflik antara Israel-Hamas diprediksi tidak terlalu berdampak bagi Indonesia karena hubungan dagang antarkedua negara tidak signifikan.
“Tapi ruginya adalah subsidinya BBM akan lebih besar karena harga BBM bisa naik,” pungkasnya.
Sumber: Sindo News