IDXChannel – Sepanjang 2022 lalu, indeks sektor energi menjadi pemimpin kenaikan sektor dengan peningkatan hingga 100,5%. Hal itu sejalan dengan penguatan harga komoditas energi global usai pecahnya perang Rusia-Ukraina.

Namun, tahun ini menjadi momen kejatuhan saham-saham energi. Hingga penutupan perdagangan sesi pertama Senin (22/5/2023), sektor energi sudah anjlok 19,88% sepanjang tahun berjalan.

“Adapun, pelemahan sektor energi tak lepas dari kejatuhan yang dialami saham-saham pertambangan batu bara di sepanjang tahun berjalan,” demikian dikutip dari 2nd Session IDX Channel, Senin (22/5/2023).

Hingga akhir pekan lalu, saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) hingga PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat penurunan sepanjang tahun berjalan di atas 30%. Sentimen negatif dari harga komoditas masih belum lepas menjerat sektor energi pada tahun ini, di mana pada perdagangan akhir pekan lalu harga batu bara kontrak Juni melemah 3,47% di level USD159,35 per ton.

Di samping itu, sebagian besar saham emiten pertambangan batu bara juga merespons negatif penurunan harga komoditas yang terjadi Jumat (19/5/2023) pekan lalu. Saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) hingga PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini mencatat pelemahan secara intraday sebesar 0,13%-6,85%.

Namun, tak semua saham pertambangan batu bara mengalami pelemahan pada perdagangan siang ini. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) justru menguat 2,07% dan 2,42% pada sesi pertama.

Lebih lanjut, sejumlah kalangan pun memprediksi harga batu bara juga masih akan bergerak melandai pada pekan ini. Pasalnya, sejumlah data menunjukkan bahwa pasar batu bara masih akan menghadapi jalan terjal pada pekan ini.

Pada penutupan perdagangan hari ini, sektor energi tercatat naik 0,99%. Adapun, saham ADRO mengalami penguatan 2,07% ke level Rp2.460, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menguat 0,40% ke Rp18.975, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat penguatan 1,92% ke Rp25.175, sedangkan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) melemah 1,20% ke Rp825.

(FRI)

Sumber: IDXChannel