Warta Ekonomi, Jakarta – Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memproyeksikan harga minyak mentah dunia akan kembali terkoreksi sepanjang tahun 2023.
“Harga minyak mentah perkiraanya ada di kisaran 70-75 dolar AS per barel, di mana saat ini kondisi minyak mentah sudah terkoreksi 3,5 persen secara tahunan, jadi tahun 2023 koreksinya makin dalam dan dia akan bergerak di 70-75 dolar AS per barel,” ujar Bhima saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Senin (9/1/2023).
Bhima menyebut bahwa tekanan yang terjadi pada harga minyak mentah dunia berpotensi membuat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia akan semakin turun, terutama yang disubsidi pemerintah.
“Ada kemungkinan harga BBM makin turun bisa jadi Pertalite dan Solar kembali ke harga sebelum September 2022 atau sebelum terjadi kenaikan, Pertalite ke Rp7.600 lagi,” ujarnya.
Bukan hanya itu, kemungkinan harga BBM subsidi akan kembali seperti sebelum kenaikan pada September 2022 didorong oleh adanya tahun politik pada 2024.
“Faktor tahun politik juga akan berpengaruh di mana terjadi siklus jelang Pemilu, pemerintah menurunkan harga BBM karena dianggap sebagai bentuk warisan yang dikenang oleh masyarakat. mungkin di dalam negeri harga BBM akan jadi lebih murah,” ungkapnya.
Sumber: https://wartaekonomi.co.id/read472108/harga-bbm-akan-kembali-turun-ini-faktornya