IDXChannel – Harga batu bara mulai menguat ditopang oleh naiknya permintaan listrik China akibat adanya gelombang panas dengan suhu menembus 52,2 derajat celcius.

Pada penutupan perdagangan Rabu (19/7/2023) waktu setempat, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Agustus ditutup di posisi USD138,40 per ton, menguat tipis 0,25%.

Posisi penutupan ini adalah yang tertinggi dalam tujuh hari perdagangan terakhir. Dalam empat hari terakhir, harga batu bara sudah terbang 8,85%.

“Kondisi ini berbanding terbalik dari pekan sebelumnya, di mana harga batu bara terus tersungkur karena melemahnya permintaan,” demikian dikutip dari 2nd Session Closing IDX Channel, Kamis (20/7/2023).

Sementara itu, harga emas masih melemah tipis 0,02% di pembukaan perdagangan Kamis di posisi USD1.976,86 per try ons. Harga emas melemah setelah terbang tinggi 1,23% ke posisi USD1.978,72 per try ons di Selasa.

Sejumlah analis menilai harga emas berpeluang untuk menembus USD2.000 per try ons, jika The Fed memastikan tidak akan menaikkan suku bunga dan ekonomi China akan kembali pulih.

Di samping itu, harga minyak dunia kembali terkoreksi di pembukaan perdagangan Kamis (20/7/2023) karena penguatan dolar di perdagangan Rabu waktu setempat.

Penurunan harga minyak juga disebabkan oleh aksi profit taking oleh para pelaku pasar, setelah stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun kurang dari yang diharapkan.

Harga minyak mentah WTI dibuka stagnan di posisi USD75,35 per barel, minyak mentah Brent dibuka melemah 0,16% ke posisi USD79,33 per barel. Sebelumnya di perdagangan Rabu, WTI dan Brent masing-masing mengalami koreksi 0,53% dan 0,21%.

Sumber: IDXChannel