TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menjelaskan soal rencana kerja sama dengan Pemerintah Singapura untuk mengembangkan industri panel surya. Menurut dia, kerja sama tersebut akan difinalisasi besok, Kamis, 16 Maret 2023. Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 770 triliun.

“Ya semua kalau nanti dengan ekosistemnya terbangun kira-kira US$ 50 miliar (setara Rp 770,057 triliun dengan kurs Rp 15.401,15 per dolar Amerika),” ujar dia setelah menghadiri acara “DBS Asian Insights Forum” di Ballroom The St. Regis Jakarta, Jakarta Selatan pada Rabu, 15 Maret 2023.

Menurut Luhut, realisasi proyek panel surya tersebut akan dilakukan di Indonesia. “Ya harus dong,” ucap Luhut.

Sebelumnya, Luhut menyampaikan rencana kerja sama proyek panel surya tersebut di acara Indonesia Leading Economic Forum 2023, Strengthening the Economic Climate Amid the Global Polycrisis Era, kemarin. Menurut Luhut, dalam kerja sama itu, pemerintah Indonesia ingin pengembangan industri dilakukan di dalam negeri.

“Kita maunya harus end to end, jadi harus bangun solar panelnya di sini. Industrinya, kemudian baterainya dan seterusnya. Nanti baru kita juga ekspor ke Singapura, jadi win win,” katanya.

Luhut menambahkan, kerja sama dengan Singapura itu juga untuk mendukung Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kalimantan Utara. Di kawasan industri itu baru saja diresmikan peletakan batu pertama pembangunan PLTA Mentarang PLTA Mentarang yang diproyeksi berkapasitas 1.375 Megawatt (MW).

Selain itu, kawasan industri Kaltara tersebut juga akan terbangun pabrik petrokimia terbesar, pabrik iron steel, electronic alumina, hingga baterai listrik dan solar panel. “Kita harus melakukan proyek end to end, kita tidak mau cuma ekspor listrik ke Singapura, tapi juga produksi solar panel sendiri, baterai dan lainnya. Ini harus end to end,” tutur Luhut.

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1703003/gandeng-singapura-kembangkan-panel-surya-luhut-nilainya-rp-770-triliun