AKURAT.CO Kelompok negara maju atau yang dikenal sebagai Grup 7 (G7) serta Denmark dan Norwegia berkomitmen untuk berinvestasi pada program transisi energi di Indonesia. Investasi disebut mencapai hingga USD20 miliar yang setara Rp310 triliun.

Rencananya, investasi itu nantinya akan direalisasikan dalam 3 sampai 5 tahun ke depan.’;

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap investasi ini bisa mengurangi emisi, energi terbarukan hingga dapat mendukung pekerja yang terpengaruh akibat transisi energi ke energi baru terbarukan (EBT).

“Kami berharap untuk memobilisasi US$ 20 miliar, mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi, energi terbarukan, hingga mendukung pekerja yang paling efektif yang paling terpengaruh oleh transisi dari batu bara,” kata Biden dalam keterangannya pada KTT G20, Rabu (16/11/2022).

Komitmen tersebut belum termasuk dengan investasi sebesar USD798 juta untuk membangun transportasi yang resilien pada perubahan iklim serta mendukung tujuan pembangunan Indonesia.

Indonesia sebelumnya memang mengincar pendanaan untuk proyek transisi energi melalui program pendanaan kemetiran transisi energi yang adil atau Just Energy and Transition Partnership (JETP). Ini merupakan bagian dari program kelompok negara mitra internasional atau International Partners Group (IPG) yang dipimpin Inggris.

Luhut mengatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mewujudukan ekonomi yang berkelanjutan demi generasi mendatang.

“Kami tidak boleh mengorbankan pembangunan ekonomi, tetapi kami juga harus membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang,” katanya dalam konferensi pers bertema “Just Transition Energy Partnership” (JTEP) di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Dalam hal ini, Indonesia telah berkomitmen untuk sepakat pada ekonomi rendah karbon dimana transisi energi menjadi kuncinya.

Komitmen tersebut belum termasuk dengan investasi sebesar USD798 juta untuk membangun transportasi yang resilien pada perubahan iklim.

“Investasi ini akan digunakan untuk pengurangan emisi karbon, pengembangan energi terbarukan, dan memaksimalkan transfer pengetahuan guna pengembangan teknologi,” jelas Luhut.

Menurutnya, transisi energi juga dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru yang ramah lingkungan dan memberi manfaat bagi masyarakat yang terkena dampak baik secara langsung atau tidak langsung dari perubahan iklim.

Sumber: https://akurat.co/g7-sepakat-untuk-investasi-energi-terbarukan-di-indonesia