NGANJUK, KOMPAS.com – Elpiji 3 kilogram di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, masih langka. Kalaupun ada, harga di tingkat pengecer melambung tinggi mencapai Rp 23.000 per tabung.

Padahal biasanya seharga Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kilogram.

“Harganya sekarang Rp 23.000, tapi barang kosong,” ujar Ahmad Saeful Kohar, salah satu warga Desa Gondang, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, kepada Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Saeful menuturkan, kelangkaan elpiji 3 kilogram di wilayah tempat tinggalnya terjadi selama sepekan terakhir.

Keterangan serupa disampaikan Panji, salah satu warga Dusun Bendo, Desa Demangan, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Panji mengatakan, hingga saat ini elpiji 3 kilogram di lingkungannya masih langka. Oleh karenanya, kata dia, banyak warga yang mulai beralih menggunakan kayu bakar.

“Iya ini tabung melon masih langka,” ucap Panji.

Tak hanya di wilayah Kecamatan Pace dan Tanjunganom, sejumlah kelurahan di pusat kota Nganjuk juga masih mengalami kelangkaan elpiji 3 kilogram.

“Ini kalau stoknya satu-dua ada, tapi harganya naik,” papar Indro, warga Kelurahan Payaman, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk.

Pastikan Stok Aman
Sementara itu, Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga di Region Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Taufiq Kurniawan, memastikan stok elpiji 3 kilogram di Nganjuk mencukupi.

Taufiq menuturkan, rata-rata kebutuhan elpiji 3 kilogram di Nganjuk sekitar 42.000 sampai 43.000 tabung per hari.

Untuk menutup kebutuhan itu, Pertamin memasok 5.000 hingga 6.000 tabung elpiji. Itu dilakukan untuk menstabilkan harga di pasaran.

“Jadi kalau pasokan ke SPBE sendiri itu sudah luar biasa, kita buffer-in sekitar 5.000 sampai dengan 6.000 tabung. Jadi konsumsi harian tadi kan 42.000 ya per hari, itu di SPBE selalu kita buffer 5.000 sampai dengan 6.000 tabung,” paparnya.

“Kalau dari kami bisa memastikan bahwa stok dalam rantai distribusi kita baik SPBE, agen, maupun pangkalan itu dalam keadaan aman,” lanjut Taufiq.

Imbau Warga Beli di Bangkalan
Untuk itu, Taufiq mengimbau masyarakat untuk menbeli elpiji 3 kilogram di pangkalan. Ia memastikan stok tabung melon di pangkalan mencukupi.

“Masyarakat secara individu itu kami imbau ketika harganya melambung enggak karu-karuan ataupun tinggi, paling gampang adalah membeli elpiji di pangkalan,” papar Taufiq.

“La saat ini pangkalan elpiji itu sudah tersedia satu desa satu pangkalan, melalui program kita sejak dari tahun 2017,” sambung dia.

Menurut Taufiq, elpiji 3 kilogram di tingkat pangkalan seragam dijual dengan harga Rp 16 ribu per tabung.

“Untuk Nganjuk sendiri itu ada 850 pangkalan, saya enggak tahu jumlah desanya berapa se-Nganjuk, tapi yang jelas itu pasti lebih banyak daripada jumlah desa yang ada di Nganjuk,” pungkas dia.

Sumber: KOMPAS