Badan Penyalur Hilir (BPH) Migas, melaporkan realisasi penyaluran BBM penugasan Pertalite dan Solar bersubsidi hingga November 2022 sudah mencapai 85 persen.
Adapun sepanjang tahun 2022 pemerintah menetapkan kuota BBM Pertalite jumlahnya 29,91 juta kiloliter. Sementara kuota Solar subsidi mencapai 17,83 juta kiloliter.
“Iya sisa Pertalite berarti 15 persen dari stok 29,91 juta kiloliter tahun 2022. Penurunan konsumsi hanya terjadi selama 1 minggu pasca kenaikan harga BBM, setelah itu kembali normal,” ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, saat dihubungi kumparan, Rabu (16/11).
Untuk tahun 2023, Erika menyebut BPH Migas telah menetapkan stok solar sebanyak 17 juta kiloliter. BPH Migas belum menaruh angka stok Pertalite, karena volume yang ditetapkan dalam APBN hanya yang bersubsidi.

“Volume Pertalite tidak ditetapkan dalam APBN, nanti akan ditetapkan menjelang akhir tahun bulan Desember. Nanti baik Solar maupun Pertalite akan ditetapkan dengan SK Kepala BPH,” katanya.Sementara itu, anggota BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan tren konsumsi Pertalite pada bulan September turun usai kenaikan harga BBM, kemudian konsumsi meningkat lagi di bulan Oktober.
“Pertalite diproyeksikan secara seasonal akan naik menjelang libur natal dan tahun baru, namun diharapkan kuota BBM cukup hingga akhir tahun. Dan kita juga berharap konsumsi (jenis BBM umum) JBU akan terus naik,” imbuh Saleh.

Sumber: https://kumparan.com/kumparanbisnis/bph-migas-stok-pertalite-dan-solar-tersisa-15-persen-hingga-akhir-2022-1zGBPgX12Xo/full?ref=register