Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendampingi Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan pemantauan pasokan bahan bakar minyak (BBM) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di Terminal BBM Panjang PT Pertamina di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (30/3).

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan ada tiga tantangan yang harus diantisipasi dalam pengelolaan pasokan BBM di periode lebaran, yaitu ketersediaan suplai, kelancaran distribusi, dan keamanan.

“Perlu diperhatikan ketersediaan suplai. Suplai yang ada, khususnya biosolar dan pertalite , harus bisa ditambah,” ujar Erika.

Kemudian, perihal kelancaran distribusi, itu juga harus dipersiapkan dengan baik. Meskipun suplai tersedia, belum tentu situasi di lapangan aman. Faktor cuaca bisa menjadi salah satu penghambat lancarnya laju pengiriman pasokan.

“Mengingat adanya pulau-pulau yang kemungkinan terdampak cuaca ekstrim atau cuaca buruk, kita perlu antisipasi dengan menyiapkan stok lebih awal,” terangnya.

Erika juga menyampaikan, pengelolaan hilir migas harus menjaga faktor keamanan dan keselamatan dengan cermat dan tepat, sehingga tidak terjadi kejadian yang tidak diharapkan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan kunjungan kali ini dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan energi, seperti BBM dan listrik yang andal dan terjangkau dalam momentum Ramadan dan lebaran.

Energi yang merupakan kebutuhan dasar bagi manusia adalah suatu hal yang sangat krusial sehingga perlu dipastikan keandalannya dalam situasi hari-hari besar. (Ant/Z-11)

Sumber: Media Indonesia