Jakarta, CNBC Indonesia – Batu bara RI bisa dikatakan masih jauh dari “kiamat”. Alih-alih “kiamat”, produksi batu bara RI pada tahun depan justru akan semakin meningkat.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM Lana Saria mengatakan, produksi batu bara pada 2023 direncanakan mencapai 694 juta ton, meningkat 4,7% dari target produksi tahun ini sebesar 663 juta ton.

Lana mengatakan, peningkatan produksi batu bara pada 2023 ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan batu bara untuk domestik, baik untuk sektor kelistrikan maupun non kelistrikan.

“Rencana produksi batu bara tahun 2023 sebesar 694 juta ton. Karena kebutuhan domestik meningkat,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/12/2022).

Dia menyebut, kebutuhan batu bara untuk domestik pada 2023 bisa mencapai 209,8 juta ton, naik 26,7% dari target tahun 2022 ini sebesar 165,7 juta ton.

Perkiraan kebutuhan domestik pada 2023 tersebut terdiri dari kebutuhan batu bara untuk kelistrikan 161 juta ton dan non kelistrikan sebesar 48,8 juta ton.

Menurutnya, Indonesia akan fokus mengamankan kebutuhan batu bara untuk dalam negeri terlebih dahulu, baru kemudian diekspor.

“Indonesia hanya mengamankan pasokan untuk kebutuhan dalam negeri dan ketika kebutuhan dalam negeri sudah aman, selebihnya dapat diekspor oleh pelaku usaha sesuai kesepakatan business to business,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, perkiraan peningkatan produksi batu bara pada 2023 juga dipicu karena proyeksi permintaan batu bara dari Tiongkok dan India akan meningkat pada tahun depan.

“Di tahun 2023 kemungkinan target produksi akan sedikit lebih tinggi dari target di 2022. Asumsi, proyeksi permintaan dari Tiongkok dan India diperkirakan sedikit meningkat meskipun di tengah resesi keuangan global, karena Tiongkok sudah mulai relaksasi kebijakan strict zero Covid policy. Jadi, ekonomi mereka mulai akan lebih cepat pertumbuhannya di 2023. India juga sedang meningkatkan kapasitas kelistrikan mereka di 2023,” jelasnya.

Tak hanya itu, menurutnya permintaan Eropa diperkirakan juga masih tinggi pada tahun depan.

“Sejauh ini ekspor kita ke Eropa meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan tahun ini sekitar 4-5 juta, sebelumnya rata-rata di bawah 500 ribu ton,” ucapnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, ekspor batu bara RI ke Eropa sampai November 2022 tercatat mencapai 5,9 juta ton.

Jika pengiriman batu bara ke Eropa pada Desember 2022 ini sama dengan realisasi pengiriman pada November 2022 yang sebesar 0,7 juta ton, maka diperkirakan realisasi penjualan batu bara ke Eropa sampai dengan akhir tahun mencapai 6,6 juta ton.

Bila itu tercapai, maka artinya ekspor batu bara RI ke Eropa pada tahun ini akan menjadi terbesar sepanjang sejarah. Pasalnya, jumlah ini nyaris menyamai rekor tertinggi pada 2012 di mana ekspor batu bara ke Eropa, utamanya Spanyol mencapai sekitar 6,2 juta ton.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20221220164911-4-398598/boro-boro-kiamat-batu-bara-ri-makin-bersinar-di-2023