IDXChannel – PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) memiliki beberapa rencana untuk memaksimalkan bisnis panas bumi. Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah mengatakan, ke depan PGEO berencana mendiversifikasi bisnis perseroan, tidak hanya melalui penjualan energi dalam bentuk uap dan listrik, tetapi juga dalam bentuk beberapa bisnis turunan panas bumi.

“Seperti misalnya green hidrogen, silica extraction, kemudian direct use panas bumi,” ujarnya kepada IDXChannel, Sabtu (13/8/2023).

Nelwin menambahkan penggunaan direct use panas bumi milik PGEO telah diimplementasikan dalam beberapa industri. Di Lahendong, Sulawesi Utara, penggunaan sisa panas bumi di PT Gunung Hijau Masarang atau pabrik gula aren di kawasan tersebut mampu meningkatkan kualitas produksi.

Begitu juga di Kamojang, Garut, penggunaan uap langsung diimplementasikan untuk membantu petani mengeringkan jamur. Kemudian di Ulubelu, PGEO mengalirkan uap langsung untuk proses pengeringan kopi.

“Tapi saat ini sifatnya masih dalam bentuk CSR, nanti jika di masa mendatang ada kebutuhan industri memanfaatkan uap atau air panas yang kita miliki, ini bisa kita komersialisasi,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Ahmad Yani, Direktur Operasi Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yani mengatakan pemerintah sedang menyusun laporan perundang-undangan, terutama terkait regulasi penggunaan direct use panas bumi.

“Terutama karena ada dorongan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon, Sulut, mereka sudah mulai menawarkan model project yang bisa dikembangkan nantinya,” ujar Ahmad Yani.

“Investor sudah banyak yang tertarik dan kita juga sedang diskusi dengan konsultan dari New Zealand,” pungkasnya. (NIA)

Sumber: IDXChannel