Jakarta, CNBC Indonesia – Chief Financial Officer PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Alastair Gordon Christopher McLeod mengungkapkan masa depan industri batu bara seiring rencana pemerintah mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Meski disebut batu bara sudah senja, namun menurutnya sektor ini masih akan eksis dalam waktu yang cukup lama.
“Menurut saya perbedaan pendapat yang utama adalah kapan akan berakhir. Saya cukup optimis bahwa batu bara akan tetap ada untuk waktu yang cukup lama,” kata dia kepada CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.
Industri ini disebut masih akan bertahan paling cepat hingga 30 tahun mendatang. Alasannya, kata dia, komoditas ini hanya mengambil sedikit proporsi dari bauran energi karena energi terbarukan berkembang pesat.
Di sisi lain, Alastair menegaskan, masih terdapat beban listrik yang harus diproduksi untuk menggerakkan pertumbuhan. Terutama untuk negara-negara di wilayah Asia.
“Sejumlah peramal masih percaya bahwa puncak pembakaran di dunia belum tercapai. Jadi sementara ada pertumbuhan energi terbarukan, ada juga pertumbuhan pembangkit listrik tenaga batu bara. Ini adalah pembangkit listrik baru yang sedang dibangun, dan memiliki masa pakai efektif 20 hingga 30 tahun,” papar dia.
Saat ini, dia menilai, permintaan batu bara terpantau masih menguat di 2023. Menurutnya, salah satu alasannya yakni adanya kebutuhan yang terus meningkat dari pembangkit listrik di Indonesia, bahkan dunia.
Dia mencontohkan, kebijakan pemerintah untuk mempromosikan hilirisasi mineral yang membutuhkan lebih banyak kilang dan membutuhkan lebih banyak daya. Di mana sebagian daya itu dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara.
“Jelas, pertumbuhan kuat Indonesia yang berkelanjutan, dan pertumbuhan PDB-nya yang merangsang kelas menengah, membutuhkan lebih banyak energi. Jadi ada peningkatan permintaan di dalam negeri,” jelas McLeod.
Untuk tahun ini, McLeod mengungkapkan bahwa BYAN diharapkan masih bisa meraup target laba bersih hingga akhir 2023.
Sebagai informasi, sepanjang kuartal I-2023, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mengalami peningkatan pendapatan hingga 33,92% year on year (YoY), dengan laba bersih bertumbuh 13,66% (YoY) menjadi US$ 418,91 juta.
Sumber: CNBC Indonesia