TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong masyarakat untuk mengonversi sepeda motor konvensional menjadi sepeda motor listrik. Hal ini seiring target pemerintah untuk mengejar target Net Zero Emission (NZE) pada 2020.

Direktur Konservasi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Gigih Udi Atmo, mengatakan sudah ada ada delapan bengkel konservasi motor listrik bersertifikasi yang menjadi mitra Kementerian ESDM dalam program konversi ini. “Delapan bengkel tersebut mampu melakukan konversi 34.979 unit motor per tahun,” kata Gigih, dikutip dari siaran pers Sabtu, 12 Agustus 2023.

Gigih mengatakan tahun ini pemerintah menargetkan 50 ribu unit motor listrik konversi yang mengaspal di jalan. Target itu bakal ditingkatkan menjadi 150 ribu unit pada 2024.

Oleh karena itu, kata Gigih, kementeriannya melakukan pelatihan-pelatihan kepada tenaga teknis bengkel untuk meningkatkan jumlah bengkel konversi. Program pelatihan ini dilakukan di tiga kota,yakni Purbalingga, Denpasar, dan Surabaya.

Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan sejumlah manfaat dari konversi sepeda motor konvensional menjadi sepeda motor listrik. Salah satunya, menurunkan tingkat polusi di lingkungan.

“Konversi sepeda motor listrik juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru, mengingat masih tingginya populasi sepeda motor yang perlu dikonversi,” kata Luhut dalam sambutannya melalui video di acara Pembukaan Gelar Konversi Sepeda Motor Listrik Perdana pada Jumat, 28 Juli 2023.

Selain itu, Luhut menuturkan, konversi sepeda motor bakal memberi edukasi kepada bengkel konversi dan pelaku UMKM soal bagaimana membuat kendaraan listrik yang layak dikendarai dengan standar keamanan yang memenuhi syarat.

Sumber: BISNIS TEMPO