Kementerian BUMN serius untuk melakukan holdingisasi atau menyatukan perusahaan nasional yang bergerak di sektor penyediaan energi terbarukan dengan perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik negara.

Holdingisasi di tubuh perusahaan PLTP disebut bisa mengoptimalkan produksi listrik dan penyaluran setrum bersih ke wilayah kawasan industri hijau.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kementeriannya bakal membentuk holding panas bumi yang terdiri dari dua perusahaan di bawah Kementerian BUMN yakni PT PLN Gas dan PT Pertamina Geothermal Energy dengan PT Geo Dipa Energi yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan.

Holdingisasi adalah istilah yang merujuk pada penggabungan berbagai perusahaan di bawah satu perusahaan induk. Untuk melancarkan penyatuan perusahaan tersebut, Erick mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai pimpinan lembaga yang membawahi PT Geo Dipa Energi.

“Kami sudah ngobrol kok, tapi kan gak usah kesusu. Saya juga sudah ngomong sama PLN soal ini,” kata Erick saat ditemui di Gedung Nusantara I DPR Jakarta pada Selasa (29/11).

Kendati demikian, Erick tidak memberi penjelasan lebih lanjut soal mekanisme penyatuan perusahaan antara lintas kementerian tersebut, termasuk adanya kemungkinan pengambilalihan PT Geo Dipa Energi dari tangan Kementerian Keuangan. “Belum. Ini kan baru ngobrol, main ngambil-ngambil saja.” ujar Erick.

Pembentukan holding panas bumi, lanjut Erick, dapat meningkatkan pemanfaatan panas bumi nasional sebesar 2,4 giga watt (GW) dari total potensi panas bumi yang tercacat sebesar 24 GW.

Penyatuan perusahaan panas bumi di dalam negeri juga dinilai dapat meningkatkan efisiensi kebutuhan listrik di kawasan industri sekaligus menghadirkan produksi manufaktur dari barang-barang yang diproduksi oleh listrik bersih.

“Kalau si geothermal ini dikonsolidasikan trus fokus ke kawasan industri hijau, itu artinya apa? supply chain kita sudah siap. Produk indonesia sudah green karena kita gak mungkin melawan perkembangan ekonomi pasar dunia,” ujar Erick.

Erick menjelaskan, listrik bersih menjadi kebutuhan penting bagi para pelaku usaha di masa depan untuk bersaing di pasar internasional di tengah tren sentimen negatif kepada komoditas yang dihasilkan dari proses produksi lewat listrik PLTU batu bara.

“Pertamina sudah mulai geothermal, salah satunya untuk kilang-kilang Pertamina supaya green karena produk turunannya ada bahan baku baju, bahan baku obat. Ini kita coba konsolidasi,” kata Erick.

Sumber: https://katadata.co.id/syahrizalsidik/ekonomi-hijau/63861d4c0e32a/ajak-sri-mulyani-erick-thohir-serius-bentuk-holding-panas-bumi-ri