Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan tingginya permintaan menara bor atau rig untuk keperluan pengeboran lapangan migas tahun ini.

SKK Migas menargetkan dapat melakukan pengeboran sumur pengembangan mencapai 991 sumur pada tahun ini, naik dibandingkan rencana 2022 sebanyak 790 sumur. Sekitar 60 persen pengeboran sumur pengembangan itu dilakukan di Blok Rokan, Riau.

Adapun, rencana workover dan well service pada tahun ini ditargetkan masing-masing sebanyak 813 kegiatan dan 33.181 kegiatan.

“Untuk memenuhi rencana pengeboran sebanyak 919 sumur di 2023 membutuhkan 110 rig, di mana 88 rig sudah diselesaikan kontraknya dan 24 rig masih proses pengadaan,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdung Manaf saat dikonfirmasi, Senin (13/3/2023).

Seiring tingginya permintaan dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), Nanang mengatakan, lembaganya berupaya menjaga ketersediaan rig untuk menyelesaikan rencana pengeboran yang masif tahun ini.

“Untuk semester I hampir semua rig yang dibutuhkan sudah ditandatangani kontraknya, 77 rig sudah berkontrak dan 6 proses pengadaan,” kata dia.

Di sisi lain, SKK Migas melaporkan sudah melakukan tajak sumur pengambangan sebanyak 133 sumur hingga 13 Maret 2023 ini.

Lembaga hulu migas itu menargetkan investasi sektor hulu migas tahun ini dapat menyentuh US$15,54 miliar atau setara dengan Rp234,18 triliun (asumsi kurs Rp15.070 per US$).

Target itu naik 26 persen dari capaian investasi sepanjang 2022 yang berada di kisaran US$12,3 miliar atau setara dengan Rp185,36 triliun. Target investasi itu terbilang tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan investasi hulu migas global di kisaran 6 persen tahun ini.

Di sisi lain, rencana investasi untuk eksplorasi sumur pengembangan dari KKKS juga mengalami kenaikan yang signifikan. KKKS berkomitmen untuk berinvestasi pada kegiatan eksplorasi sebesar US$1,79 miliar pada tahun ini. Komitmen itu relatif tinggi jika dibandingkan dengan rencana investasi eksplorasi pada 2022 yang berada di kisaran US$0,8 miliar.

Berdasarkan catatan SKK Migas, realisasi lifting minyak pada tahun lalu mencapai 612.300 barel minyak per hari (bopd) atau hanya mencapai 87,1 persen dari target yang dipatok dalam APBN di level 703.000 bopd.

Sementara realisasi salur gas sepanjang 2022 tertahan di angka 5.347 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) atau hanya mencapai 92,2 persen dari target yang dipatok sebesar 5.800 MMscfd

Sumber: https://ekonomi.bisnis.com/read/20230313/44/1636843/agresif-ngebor-sumur-skk-migas-88-kontrak-rig-sudah-diamankan