Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Indonesia dan Malaysia bakal menjalin kerja sama dalam pengembangan sumber daya minyak dan gas bumi (migas) di wilayah sengketa, yakni di Blok Ambalat. Kedua negara diwacanakan akan membentuk Joint Development Agreement (JDA).
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan pihaknya bersama Malaysia bakal melakukan desk study terkait pengembangan Blok Ambalat. Adapun desk study merupakan metode penggabungan data yang dimiliki masing-masing negara terkait potensi di blok tersebut.
Menurut Tutuka setelah desk study selesai dilakukan, pihaknya bersama pemerintah Malaysia lalu akan membentuk JDA. Melalui JDA ini nantinya pemerintah akan membentuk suatu badan regulator di sektor hulu migas yang khusus mengawasi proyek di Blok Ambalat.
Sebagaimana diketahui, JDA sendiri merupakan suatu konsep perjanjian internasional melibatkan kedua belah negara yang memuat skema pembagian dan penggunaan sumber daya.
“Model kayak BP Migas (saat ini SKK Migas) tapi ini antar negara dan ada pengelolaan-nya. Di situ ada kesepakatan berapa-berapa. Nanti kalau kita biarkan saja belasan tahun lebih baik kita kaji kelola produksinya,” ungkap Tutuka dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Kamis (13/7/2023).
Dengan demikian, Pertamina selaku perusahaan migas pelat merah dan Petronas berpotensi menjalin kerja sama dalam pengembangan di Blok Ambalat.
Seperti diketahui, Blok Ambalat diperkirakan mempunyai kandungan minyak dan gas bumi yang dapat dikembangkan. Sehingga sengketa Blok Ambalat tidak hanya bicara mengenai kepemilikan wilayah, namun juga karena potensi migas yang ada di perairan itu.
Sumber: CNBC Indonesia