JAKARTA – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok bicara soal kualitas udara di Jakarta. Ahok mengatakan bahwa ada kaitanya antara polusi udara di Jakarta dengan penggunaan BBM berkualitas rendah.

Selain itu, Ahok juga menyoroti penyaluran BBM jenis Pertalite yang dijual dengan harga yang lebih tinggi oleh para pedagang bensi eceran. Sehingga masyarakat membeli mahal Pertamini dengan kualitas yang rendah.

Berikut fakta pertalite bakal dihapus hingga kualitas udara Jakarta yang buruk yang dirangkum Okezone, Senin (21/8/2023).

1. BBM Kualitas Rendah Dihapus

Ahok menjelaskan BBM dengan kualitas rendah seharusnya dihapuskan dan Pertamina hanya menjual bahan bakar dengan oktan atau RON di atas 90 seperti Pertamax. Selain itu, kata Ahok Pertamina juga harus sudah menjual bahan bakar terbarukan.

Selain itu kualitas dari BBM RON 90 membuat pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna sehingga emisisnya sangat tinggi. Oleh sebab itu, Ahok mengatakan pada pihak Pertamina bahwa adanya Pertashop yang begitu banyak, mengapa inflasi di rumah tangga tetap tinggi. Terlebih di sektor rumah tangga dan transportasi, lalu Pertamina mampu membuat 100% avtur kemudian diolah menjadi bioavtur.

2. Distribusi BBM Harus Tepat Sasaran

Ahok mengatakan distribusi subsidi BBM harus lebih tepat sasaran. Ahok menyinggung penyaluran BBM jenis Pertalite yang dijual dengan harga lebih tinggi oleh pedagang bensin eceran.

“Masalah sekarang, orang beli bensin Pertalite karena subsidi, solar subsidi di SPBU, bawa ke kampung, jadi Pertamini, enggak ditutup-tutup. Pertamini jual lebih mahal. Rakyat beli mahal dengan kualitas yang rendah. Kalau kita jual Pertamax di kota ini enggak ada Pertalite, solar subsidi semua dipindahin ke Pertashop ke daerah-daerah,” ucap Ahok.

3. BBM Murah Semestinya Dijual di Pedesaan

Menurut Ahok, BBM jenis Pertalite semestinya dijual di pedesaan sebab peredaran kendaraan yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini diyakini dapat mengurangi emisi yang diakibatkan oleh BBM berkualitas rendah dengan hanya menjual Pertamax di perkotaan.

“Kan daerah kan udara lebih bersih, lebih gampang, jumlahnya (kendaraan) enggak padat, jadi di kota enggak ada (Pertalite). Saya juga tinggal di desa, atau di kelurahan ini kan enggak mungkin kita tinggal di kabupaten, enggak ada di dalam kelurahan, ya sudah pindahkan ke daerah sehingga subsidi tepat sasaran. Kalau itu tepat sasaran, daya beli masyarakat naik,” kata Ahok.

4. BBM Murah Ditarik, Mayarakat Teriak-Teriak

Dalam beberapa kesempatan Ahok meninggung kualitas udara di Jakarta yang terus memburuk. Bahkan Ahok mengatakan polusi tersebut dampak dari penggunaan BBM berkualitas rendah, seperti Premium dan Pertalite.

“Sebetulnya, dulu kita cabut (BBM) Premium lu pada teriak. Itu Premium jelas kotor kan, Pertalite juga enggak sesuai,” kata Ahok.

Sumber: Ekonomi Okezone