Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah ancaman krisis listrik karena terbatasnya pasokan energi, terutama gas, sejak mengembargo komoditas energi dari Rusia, sejumlah negara Eropa kini berbondong-bondong mengincar batu bara RI.

Hal ini juga tercermin dari ekspor batu bara RI ke Eropa hingga November 2022 yang bahkan nyaris menyamai rekor ekspor terbesar pada 2012.

Ekspor batu bara RI ke Eropa hingga November 2022 tercatat mencapai 5,9 juta ton. Jumlah ini nyaris menyamai rekor tertinggi pada 2012 di mana ekspor batu bara ke Spanyol mencapai 6,2 juta ton.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lana Saria.

Lantas, siapa negara tujuan utama ekspor batu bara RI ke Eropa ini?

Lana mengatakan, setidaknya ada tiga negara Eropa yang membeli batu bara Indonesia dengan jumlah terbesar selama 2022 ini. Ketiga negara itu antara lain:

1. Polandia, 2,1 juta ton.
2. Belanda, 1,3 juta ton.
3. Italia, 1,2 juta ton.

“Kami sampaikan ekspor batu bara Indonesia ke Eropa sampai dengan November 2022 total ekspor sebesar 5,9 juta ton. Terbesar ke Polandia realisasi sebesar 2,1 juta ton dan diikuti ke negara Belanda dan Italia masing-masing 1,3 dan 1,2 juta ton,” paparnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (19/12/2022).

Lana mengatakan, pihaknya memproyeksikan ekspor batu bara RI ke Eropa hingga akhir tahun ini bisa mencapai 6,6 juta ton. Ini dengan asumsi jika pengiriman batu bara ke Eropa pada Desember 2022 ini sama dengan realisasi pengiriman pada November 2022 yang sebesar 0,7 juta ton.

“Jika proyeksi Desember 2022 sama dengan realisasi November 2022 yaitu total 0,7 juta ton maka proyeksi realisasi penjualan batu bara ke Eropa sampai dengan akhir tahun 2022 sebesar 6,6 juta ton,” bebernya.

Seperti diketahui, pada September 2022 lalu, CNBC Indonesia menerima kabar tak sedap bahwa kualitas dan spesifikasi batu bara yang dikirim ke Polandia itu tidak sesuai dengan yang disepakati. Di mana, dari informasi tersebut Polandia melakukan impor batu bara ke Indonesia mencapai 70 ribu sampai 100 ribuan ton.

“Tidak sesuai dengan spek yang disepakati oleh pihak buyer. Kualitas batu bara yang datang ke Polandia jauh dari yang disepakati. Dan ini menjadi isu besar di Polandia, karena isinya tak hanya batu bara banyak campuran lumpurnya juga,” kata sumber kepada CNBC Indonesia, Senin (19/9/2022).

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia membenarkan kejadian itu. Ia bilang bahwa atas kejadian itu, pihaknya sudah dikunjungi oleh Wakil Duta Besar Polandia bersama dengan Perusahaan BUMN pemilik PLTU di Polandia.

“Ini bad supply tidak sesuai dengan yang disepakati, menjadi sentimen negatif bagi eksportir Indonesia atas kesalahan yang dilakukan,” terang Hendra kepada CNBC Indonesia, Senin (19/9/2022).

Hendra mengatakan, bahwa hal ini turut menjadi pelajaran baik kepada Polandia dan juga Indonesia sebagai eksportir batu bara. Di mana, Polandia baru pertama kali melakukan impor batu bara secara besar dari negara lain, karena sejauh ini Polandia hanya mengandalkan batu bara dari Rusia yang dikirim melalui kereta dengan jumlah mencapai 2.000 – 3.000 ton tiap pesanan.

“Ini pertama kali dalam sejarah mereka impor dari Indonesia dengan jumlah 50 ribu – 70 ribu ton. Dan ini jadi pelajaran dari pihak Polandia agar berkoordinasi dengan pemerintah pusat atas impor yang dilakukan ke Indonesia,” terang Hendra.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20221219174500-4-398252/3-besar-negara-eropa-pemborong-batu-bara-ri